PROPERTY ZAT MURNI DAN
KARAKTERISTIK GAS IDEAL
Zat murni adalah zat yang mempunyai komposisi kimia yang tetap dan
homogeny. Zat murni kebanyakan mengandung lebih dari satu fase, tetapi
komposisi kimianya sama untuk semua fase. Misalnya, cairan air, campuran dari
cairan air dan uap air, atau campuran dari padatan es dan cairan air adalah zat
murni karena setiap fase mempunyai komposisi kimia sama. Namun, campuran udara
cair dan udara gas bukan merupakan zat murni karena komposisi fase udara cair
dan udara gas bukan merupakan zat murni karena komposisi fase udara cair
berbeda dengan udara uap. Seringkali zat murni disebut zat yang dapat
termampatkan sederhana.
ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE) Merupakan zat
yang mempunyai komposisi kimia yang tetap (stabil), misalnya : air (water) ,
nitrogen, helium, dan CO2. Zat murni bisa terdiri dari satu elemen kimia (N2 )
maupun campuran (udara).Campuran dari beberapa fase zat murni adalah zat murni,
contohnya campuran air dan uap air. Tetapi campuran dari udara cair dan gas
bukan zat murn karena susunan kimianya berubah atau berbeda
FASE dari ZAT MURNI
Diidentifikasi berdasarkan susunan
molekulnya.
• Solid (padat) : jarak antar molekul
sangat dekat sehingga gaya tarik antar molekul sangat kuat, maka bentuknya
tetap. Gaya tarik antara molekulmolekul cenderung untuk mempertahankannya pada
jarak yang relatif konstan.Pada temperatur tinggi molekul melawan gaya antar
molekul dan terpencar.
• Liquid (cair) : Susunan molekul mirip
dengan zat padat , tetapi terhadap yang lain sudah tidak tetap lagi. Sekumpulan
molekul akan mengambang satu sama lain.
• Gas : Jarak antar molekul
berjauhan dan susunannya acak. Molekul bergerak secara acak.
PERUBAHAN FASA dari ZAT MURNI
Semua zat murni mempunyai mempunyai
kelakuan umum yang sama. Sebagai contoh air (water).
State 1 : Pada state ini disebut
compressed liquid atau subcooled liquid. Pada state ini penambahan panas hanya
akan menaikkan temperatur tetapi belum menyebabkan terjadi penguapan (not about
to vaporize).
State 2 : Disebut saturated liquid (cairan
jenuh). Pada state ini fluida tepat akan berubah fasenya. Penambahan panas
sedikit saja akan menyebabkan terjadi penguapan (about to vaporize). Akan
mengalami sedikit penambahan volume.
State 3 : Disebut “Saturated liquid -
vapor mixture” (campuran uap - cairan jenuh). Pada keadaan ini uap dan cairan
jenuh berada dalam kesetimbangan. Penambahan panas tidak akan menaikkan
temperatur tetapi hanya menambah jumlah penguapan.
State 4 : Campuran tepat berubah
jadi uap seluruhnya, disebut “saturated vapor” (uap jenuh). Pada keadaan ini
pengurangan panas akan menyebabkan terjadi pengembunan (“about to condense”).
State 5 : Disebut “superheated vapor” (uap
panas lanjut). Penambahan panas akan menyebabkan kenaikkan suhu dan volume.
Kadang-kadang campuran gas seperti udara
dianggap sebagai zat murni sepanjang tidak ada perubahan fase karena udara
mempunyai beberapa karakteristik zat murni.
Salah satu alasan penting untuk
memperkenalkan konsep zat murni adalah keadaan zat murni didefinisikan oleh dua
sifat bebas. Sebagai contoh misalkan uap bermassa konstan berada dalam bejana
yang dilengkapi peralatan sedemikian rupa sehingga tekanan, volume, dan suhunya
dapat diukur dengan mudah. Jika volumenya kita tetapkan pada suatu harga suhu
tertentu yang kita pilih, nilai tekanan tidak dapat diubah. Sekali kita sudah
menetapkan harga volume dan suhu, harga tekanan dalam kesetimbangan diperoleh
secara alami. Jadi di antara tiga koordinat termodinamik p, V dan T hanya dua
yang merupakan sifat bebas.
Sistem yang keadaannya ditentukan oleh dua
sifat bebas disebut sistem sederhana. Walaupun tidak
ada sistem yang benar-benar sederhana namun banyak sistem yang dapat dimodelkan
sebagai sistem sederhana untuk keperluan analisis termodinamika. Contoh sistem
sederhana adalah sistem termampatkan sederhana. Zat murni
merupakan zat yang digunakan dslam sistem termampatkan sederhana oleh karena
itu zat murni seringkali disebut sebagai zat termampatkan sederhana.
Untuk lebih memahami istilah sifat bebas,
kita tinjau keadaan cairan jenuh dan uap jenuh dari zat murni. Suhu dan tekanan
cairan jenuh dan uap jenuh dari zat murni adalah sama, akan tetapi keadaan
keduanya benar-benar tidak sama. Oleh karena itu kita katakana bahwa dalam
keadaan jenuh, suhu dan tekanan bukan merupakan dua sifta yang saling bebas.
Dua sifat bebas seperti tekanan dan volume jenis, atau tekanan dan kualitas
digunakan untuk menentukan keadaan dari zat murni.
Sifat sistem, adalah cirri umum dari
sistem yang mempunyai nilai. Nilai sifat ini seringkali dapat diukur secara
langsung seperti tekanan p, volume V, dan suhu T. dalam termodinamika terdapat
besaran yang bukan merupakan sifat sistem kerja dan kalor. Keduanya merupakan
sesuatu yang diterapkan terhadap suatu sistem untuk menghasilkan berbagai
perubahan sifat. Misalkan mula-mula sistem mempunyai suhu T1 kemudian
suhunya dinaikkan menjadi T2. Pemanasan dapat dilakukan pada
tekanan konstan, banyaknya kalor yang diperlukan adalah yang besarnya
sangat bergantung pada lintasan integral Cp (T). Karena kalor
bergantung pada lintasan, kalor bukanlah sifat sistem.
Sifat sistem digolongkan menjadi dua yaitu
ekstensif dan intensif. Katakan terdapat suatu sistem yang dapat dibagi menjadi
beberapa subsistem atau bagian. Jika harga sifat seluruh sistem sama dengan
jumlah harga sifat subsistem atau bagian, sifat disebut ekstensif, besaran
seperti volume total dan energi total adalah sifat ekstensif. Dan apabila harga
sifat seluruh sistem tidak sama dengan jumlah harga sifat subsistem atau
bagian, sifat ini disebutintensif. Besaran seperti suhu, tekanan
dan rapat massa merupakan sifat intensif.
Sebarang besaran ekstensif apabila dibagi
dengan massa atau jumlah mol menjadi besaran intensif. Pada umumnya persamaan
termodinamika dinyatakan dalam besaran intensif karena persamaan menjadi tidak
bergantung pada massa sistem. Perbandingan antara besaran ekstensif suatu
sistem terhadap massa sistem disebut harga jenis rerata dari sistem. Besaran
ekstensif dituliskan dengan huruf besar dan harga jenis dituliskan dengan huruf
kecil.
Spesifikasi keadaan (state) dari sistem
termodinamik bergantung pada sifat-sifat alami dari sistem seperti tekanan,
suhu, volume dan masa.
Fase Zat
Fase merupakan besaran zat yang memiliki
struktur fisika dan komposisi kimia yang seragam. Struktur fisika dikatakan
seragam apabila zat terdiri dari gas saja, cair saja ataupun padat saja. Zat
murni memiliki komposisi yang seragam dan tidak berubah. Zat murni dapat berada
dalam beberapa fase:
· Fase
padat
· Fase
cair
· Fase
uap
· Campuran
kesetimbangan fase cair dan uap
· Campuran
kesetimbangan fase padat dan cair
· Campuran
kesetimbangan fase padat dan uap
Pengertian
Perubahan Fase Zat
Perubahan fase adalah proses perubahan
bentuk suatu zat menjadi bentuk lain, salah satu faktor penyebab perubahan fase
tersebut adalah kalor.
Setiap zat akan berubah apabila menerima
panas (kalor). Es dipanaskan akan mencair. Air dipanaskan akan menguap menjadi
uap air (gas). Apabila uap air didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi
air. Air didinginkan menjadi es. Perubahan wujud benda terjadi karena proses
pemanasan dan pendinginan. Perubahan wujud itu dibagi menjadi beberapa macam.
Berbagai
Perubahan Fase Zat
1. Mencair
Pencairan atau peleburan (kadang-kadang
disebut fusi) adalah proses yang menghasilkan perubahan fase zat dari padat ke
cair. Energy internal zat padat meningkat (biasanya karena panas) mencapai
temperatur tertentu (disebut titik leleh) saat zat ini berubah menjadi cair.
Benda yang telah mencair sepenuhnya disebut benda cair.
2. Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud
suatu zat daric air menjadi padat. Sebagai contoh, pada suhu tertentu air dapat
membeku menjadi es. Proses membekunya suatu zat biasanya terjadi pada suhu yang
rendah. Suhu ketika suatu zat cair berubah wujud menjadi padat dinamakan titik
beku. Setiap benda memiliki titik beku yang berbeda-beda. Titik beku merupakan
sifat fisika benda yang dapat digunakan untuk meramalkan bentuk zat pada suhu
tertentu.
3. Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud
suatu zat dari bentuk cair menjadi gas atau uap. Suhu ketika suatu zat cair
berubah menjadi uap disebut dengan titik uap. Ketika suatu zat cair dipanaskan
pada tekanan normal (1 atm), maka pada suhu tertentu akan terlihat pada seluruh
bagian zat cair timbul gelembung-gelembung yang bergerak ke atas dan kemudian
pecah saat mencapai permukaan. Pada keadaan yang demikian, zat cair dikatakan
mendidih. Ketika suatu zat cair mendidih, maka hamper tiap bagian zat segera
berubah menjadi uap. Berdasarkan hal ini, maka titik uap sering disebut dengan
titik didih. Sebagai contoh, air murni menddih ketika mencapai suhu +100 pada
tekanan normal (1 atm) dan pada keadaan tersebut partikel-partikel air akan
berubah menjadi gas.
4. Mengembun
Kondensasi atau pengembunan adalah
perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat seperti gas (atau uap) menjadi
cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat
juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan yang ditingkatkan)
menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan
yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat.
5. Menyublim
Sublimasi adalah perubahan wujud dari
padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu. Misalkan es yang langsung menguap
tanpa mencair terlebih dahulu. Pada tekanan normal, kebanyakan benda dan zat
memiliki tiga bentuk yang berbeda pada suhu yang berbeda-beda. Pada kasus ini
transisi dari wujud padat ke gas membutuhkan wujud antara. Namun untuk beberapa
antara, wujudnya bisa langsung berubah ke gas tanpa harus mencair. Ini bisa
terjadi apabila tekanan udara pada zat tersebut terlalu rendah untuk mencegah
molekul-molekul ini melepaskan diri dari wujud padat.
6. Mengkristal
Desublimasi adalah proses pengkristalan
di mana hal ini terjadi karena proses mengerasnya / membekunya suatu benda yang
memiliki zat-zat tertentu dan memiliki unsur-unsur zat yang dapat memberikan
warna saat mengeras dan jika dilihat seperti warna Kristal. Hal ini adalah lawan
dari sublimasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar